Ramadan kali ini adalah pertama bagi saya iftar di atas udara, ditemani nasi lemak dan minuman milo, kami berbuka puasa dengan khidmat.
Di atas udara, menuju Kuala Lumpur, penumpang begitu menikmati perjalanan ini, tempat modern untuk merenung tentang apa yang telah kita perbuat selama ini, baik positif dan negatif.
Kita ingat kembali gua Hira, tempat berkhalwahnya Rasulullah. Dari Gua itu, pemandangan Mekkah sungguh jelas sekali, tempat di mana dulunya masyarakat jahiliyah menyara hidup dengan penuh ketidak seimbangan.
Dari atas udara ini kita belajar tentang perlunya kesimbangan hidup, memasukkan energi positif sebanyak banyaknya. Agar hidup kita bisa landing dengan baik.
Air Asia, AK 422.
0 Komentar