Advertisement

Negeri Mafia Vs Bertaqwa

Setiap negeri yang diisi oleh orang bertaqwa akan selalu membawa keberkahan. Lihat saja awal awal pemerintahan Bani Umayah yang didirikan sahabat penuh dengan keberkahan. Pemimpin yang bertaqwa seperti Umar bin Abdul Aziz lahir. Masa Abbasiyah ada  Harun ar Rasyid, menjadikan negeri itu sebuah negeri yang bertuah. Andalus juga demikian dibangun oleh Abdurrahman ad Dakhil dilanjutkan oleh Abdurrahman an Nashir adalah negeri yang penuh keberkahan.


 

Acèh dikelilingi oleh orang bertuah seperti Teungku Syiah kuala dan Habib Abubakar Balfaqih. Ada tajdid (pembaharuan) pasca carut marutnya kondisi masyarakat.  Lalu kenapa keberkahan itu hilang. Setelah diteliti, hasil eksplorasi dari para sejarawan Islam, bahwa ada kejahatan terorganisir yang dilakukan melalui mafia negeri. Adanya pengkhianatan, mental materialisme berujung kepada pembunuhan dan peperangan internal. Inilah di antara  penyebab hilangnya keberkahan sebuah negeri.

Karenanya, mesti ada kembali perenungan terhadap ayat keberkahan dalam al-Quran. Pernah di Mesir terjadi peperangan dengan negara tetangga, tatapi tidak kunjung menang, hingga sang Sultan datang kepada ulama untuk mempertanyakan apa penyebab kekalahan kita. Di musim dingin itu, sang sultan menyodorkan pertanyaan; Apa kalian tidak mendoakan kami? Sang ulama menjawab bahwa bukan kami tidak berdoa, kekalahan itu justru karena  pemimpin yang terus bermaksiat kepada Allah, taubatlah wahai Sultan. Sang Sultan terkejut menyadari kekeliruannnya. Bahwa pemimpin puncak sangat menentukan kemenangan,  berkah atau tidaknya sebuah negeri.

Kejahatan yang terstruktur menyebabkan masyarakat tidak bisa mengendus lagi mana yang baik dan jahat. Seakan dalam kepala yang jahat adalah baik begitu sebaliknya. Jika hal ini terus dibiarkan maka negeri akan menjadi negeri mafia, diisi berbagai macam kejahatan. Penuh ancaman para mafia elit dan intrik- intrik dalam dunia birokrasi, pendidikan dan lain sebagainya.

Posting Komentar

0 Komentar