Inilah ciri khas utama masyarakat jahili,
makan-minum, mencari uang adalah sesuatu yang besar, orang bisa dihormati karena
kekayaan dan pangkatnya, jika tidak dipanggil dengan titel atau pangkatnya maka manusia akan marah dan hisa
terjadi peperangan, hal ini disebabkan karena fanatik kesukuan yang sangat
besar. Karena itu, masyarakat Arab
sebelum Islam sama sekali tidak menjadi perhatian dua imperium besar yaitu, bangsa Persia dan
Romawi.
Masyarakat jahili senantiasa berdebat,
bahan pembicaraannya bukanlah konsep pemikiran, melainkan kebendaan, mobil atau
kereta dan pakaian baru. Dari sisi
keluarga, seorang menantu akan dilihat apa pekerjaannya dan penghasilannya.
Suksesnya seorang anak dianggap ketika dia telah berpenghasilan besar, begitu
bangga orang tua, tidak dan bahkan sama sekali tidak memikirkan keadaan salatnya,
hubungan anak dengan Allah dan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu dan
ruhiyah.
Inilah ciri khas masyarakat jahili yang
selalu disebut-sebut penceramah setiap mengawali ceramah di atas mimbar.
Masyarakat jahiliyah tidak terikat kepada tempat. Artinya bukan Arab pra Islam saja
yang jahiliyah, seluruh dunia sebelum risalah Islam berada dalam zaman jahiliyah. Jahiliyah tidak terikat
dengan waktu, semakin kita mencitai kebendaan, status sosial dan semakin jauh
dari Allah, maka semakin jahiliyah masyarakat itu.
Islam datang membersihkan masyarakat ini,
Rasulullah berhasil mengubah cara pandang masyarakat Arab menjadi sebuah konsep yang mewah dan elegan.
Prinsip kesederhanaan hidup, memuliakan sesama, apa yang berbeda hanyalah ketaqwaan, hal ini kembali diulas Rasul dalam khutbah wadak yang begitu
fenomenal.
Harta ketika berada di tangan kaum muslimin
kemudian menjadi berkah karena dikelola
dengan baik dan memberi manfaat, artinya pengelolaan harta pada masa Rasulullah
telah memberikan maslahat yang sedemikian besar kepada masyarakat dengan
mengedepankan prinsip keadilan dan kebermanfaatan.
Islam mengajarkan nilai akhlaki, ini sebuah
konsep yang sangat mahal, jamuannya ada dalam kalam para ulama dahulu sebagai
formulasi dari al-Quran dan Sunnah, Kehidupan seperti ini telah pernah wujud di
saat kebesaran Islam. Apabila masyarakatnya berkubang dengan kefanatikan, tidak
selesai dengan ekonomi-kebendaan, berkutat dengan kuantitas saja inilah tsunami
kemuduran jahiliyah, yang kita berlindung darinya. Tulisan ini untuk mengingat
kembali bahwa sejarah akan mengulangi dirinya sendiri, manusia mesti belajar
dari sejarahnya sendiri.
0 Komentar